Selasa, 25 Desember 2012

Beda itulah yang menjadi Jurang Pemisah...

saya selalu merasa sedih ketika baca blognya  
well, awalnya saya kagum dengan tweet2nya yang sangat hebat. dia mampu mengubah 140 karakter kata menjadi satu kesatuan yang sangat luar biasa. lama2 saya memperhatikan tweet2nya dia sering membahasa tentang cinta perbadaan agama. Iya perbedaan agama, dua kata yang sangat luar biasa untuk kehidupan saya. Bagaimana tidak? saya mengalami sendiri perih dan pahitnya cinta dalam perbedaan agama, yang pada akhirnya saya juga tidak mampu untuk mempertahankan hubungan kami.
iya saya telah jatuh cinta pada seorang kaum nasrani dan saya adalah muslim. Hubungan yang telah lama kami jalanipun bukanlah jaminan untuk tetap bertahan diatas penderitaan hubungan kami. Begitu luar biasaya sakit yang kami alami. Mereka, orang2 semua menganggap bahwa hubungan yang terjadi dengan perbedaan agama itu sesuatau yang sangatlah hina. Mereka dengan mudahnya menjudge orang lain yang sedang mengalami cinta dalam perbedaan agama. Saat itu, tidak seorangpun yang menyetujui hubungan kami, teman dekat, sahabat, bahakan kakakpun semua melarang hubungan kami. Mereka bilang bahwa hubungan ini terlalu berat, percuma karena endingnya ga akan bersatu dan tidak akan pernah untuk bersatu. Tapi mengapa hubungan itu sangatlah dilarang oleh semua orang?  apa hanya karena perbedaan cara menyembah tuhan? Bukankah sejatinya tuhan itu maha esa? Rasa cinta juga tuhan bukan yang menciptakan? Lalu mengapa hubungan ini begitu dilarang? Tidak satupun yang mampu menjawab pertanyaan saya. Tidak asa satupun yang mengerti betapa terpuruknya hati saya saat itu. Saat yang lain menjalani malam minggunya dengan kekasihnya, tapi saya tidak. Karena kecintaan dia dengan tuhannya, dia selalu ibadah pada malam minggu. Dan saya menghargai itu, Disaat teman2 saya merasakan indahnya sholat bareng berasa kekasihnya, tapi saya tidak pernah merasakannya. Tapi saya sangat menghargai itu, tidak pernah sekalipun saya menyarankan dia untuk meninggalkan tuhannya. Setaun sudah saya menjalani hidup tanpa dia, jujur saya masih belum bisa melupakan dia. Dia yang begitu baik, dia yang begitu sabar, dia yang tidak pernah menuntut, dia yang menerima apa adanya saya. Mungkin memang benar kata orang, sampai kapanpun hubungan seperti itu tidak akan menemukan bahagia pada akhirnya, karena memang hanya luka yang akan ditemukan. Saya salut kepada pasangan berbeda agama yang masih selalu berjuang, memperjuangkan cinta mereka, memperjuangkan apa yang harus mereka perjuangkan. Saya tidak bilang hubungan seperti ituu adalah hubungan yang baik dan patut untuk dicontoh, tapi saya hanya bicara masalah cinta dan hati terlepas dari perbedaan agma, norma, suku.. Karena hubungan seperti itu juga bukan keinginan siapa2.. Jadi siapa yang sanggup menjawab semua pertanyaan itu? Mungkin memang hanya waktulah...

0 komentar:

Posting Komentar